Now you can Subscribe using RSS

Submit your Email

Jumat, 16 Februari 2018

Suara Alam Objek Wisata Rawa Bangun Polewali Mandar

Rawa Bangun

WISATAALAMRAWABANGUN.blogspot.co.id --Tentang Rawa Bangun,  tempat wisata kuliner dan pemancingan ikan yang satu ini sesungguhnya sudah sangat tenar. Malah setelah sekian lama mendengar dan berkali-kali diajak teman ke tempat ini, baru tadi siang (19/08/2014) sempat menginjakkan kaki ke tempat ini. Bukan tanpa alasan, Rawa Bangun selalu ramai dengan pengunjung, dan saya agak kikuk dengan keramaian. Alhasil, saya termasuk orang yang telat menyaksikan indahnya tempat ini.
Rawa Bangun tepat berada di Desa Batetangnga Kec. Binuang. Tapi entah mengapa, wilayah ini lebih dikenal dengan sebutan Kanang. Mendengar nama Kanang, yang terlintas tentu adalah durian dan permandian alam Biru. Rawa Bangun tidak jauh dari Biru: jalannya searah. Bila telah berada di jalan utama menuju Biru- sebelum mencapai permandian alam Biru, kita belok kanan dengan menyusuri turunan jalan setapak yang telah disemen. Tempat ini dikelola pihak swasta (individu) sehingga memiliki tarif untuk menunjang keberlangsungan tempat ini.

Hijau, damai dan sejuk: itu pendapat saya mengenai tempat ini.

Seperti yang saya katakan tempo hari: keindahan alam saja tidak cukup. Sehingga untuk menambah kenyamanan pengunjung di lokasi yang berada di kaki gunung ini, pihak pengelola menyediakan satu kolam renang dengan 2 pancuran yang airnya bersumber dari sungai (aliran dari Biru) yang mengalir tidak jauh di belakang lokasi ini. Airnya terus mengalir dan kolam dibiarkan saja penuh/ meluap. Jadi kesegaran air kolam tetap terjaga. Air yang meluap tadi kemudian mengalir ke kolam ikan yang kira-kira berjumlah 3 kolam.







Pada dasarnya saya menyukai ruang hijau. Makanya saya tidak akan pernah lupa rumput hijau di depan kantor kejaksaan di Madatte: tempat dulu sering nongkrong (yang kini tidak asyik lagi). Apalagi hijau ala Rawa Bangun yang pepohonannya telah ditata sedemikian rupa: tentu keren adanya. Beragam bunga menghiasi (anggrek yang memikat saya), pohon langsat, rambutan dan durian: juga beragam jenis pepohonan lain yang entah apa namanya.

Bagi saya, andai tempat ini tidak selalu ramai: lokasi ini lebih tepat menjadi tempat bersemedi: kabur dari hiruk pikuk, kembali ke pedalaman, menyendiri di sini, mendengar suara alam bahwa sesungguhnya hidup ini indah, gemericik air, teduh pepohonan dan bunga anggrek: itu yang membeka.

Catatan: Lagu Merepih Alam milik Chrisye sepertinya cocok menjadi backsound untuk membayangkan tempat ini (mari menghayal: tanpa wanita di sisi yang berpotensi merusak konsentrasi).

Artikel ini sebelumnya pernah dimuat di www.kompadansamandar.or.id

Rawa Bangun / Author & Editor

Akun resmi Wisata Rawa Bangun

0 komentar:

Posting Komentar

Coprights @ 2018, Blogger Templates Designed By Syaharuddin Zaruk | Distributed By Wisata Alam Rawa Bangun